TVTOGEL — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) semakin memperkuat pengawasan mutu terhadap komoditas unggulan nasional, terutama udang, yang menjadi salah satu produk ekspor utama Indonesia. Langkah ini diambil setelah Amerika Serikat sempat mengembalikan lima kontainer udang karena masalah teknis mutu. Meski sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan petambak, KKP memastikan kondisi kini sudah berangsur pulih.
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan, Ishartini, menyampaikan bahwa pihaknya sedang memperbarui dokumen HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) di seluruh unit pengolahan ikan. Upaya ini menjadi bagian dari peningkatan sistem jaminan mutu untuk memastikan setiap tahap produksi, mulai dari penerimaan bahan baku hingga pengemasan, memenuhi standar internasional.
Menurut Ishartini, KKP kini memperketat pemeriksaan kebersihan fasilitas, keamanan air dan es, serta higienitas personel di unit pengolahan. “Kami ingin memastikan tidak ada potensi kontaminasi silang dan seluruh proses berjalan sesuai standar keamanan pangan global,” ujarnya.
Standar Produksi Ditingkatkan di Semua Tahap
Selain pembaruan HACCP, KKP juga menekankan penerapan Good Aquaculture Practices (CBIB) dan Good Manufacturing Practices (GMP) di lapangan. Direktur Ikan Air Payau, Fernando Jongguran Simanjuntak, menegaskan kedua sistem ini akan dioptimalkan agar kualitas udang Indonesia semakin diakui di pasar global.
Fernando menjelaskan, meski sempat terjadi gangguan di pasar AS, data ekspor menunjukkan tren positif. “Secara keseluruhan, ekspor udang Indonesia justru naik di sejumlah negara utama. Ini menandakan pasar global tetap percaya pada produk kita,” ujarnya.
Sementara itu, Catur Sarwanto, Direktur Pemberdayaan Usaha, mengungkapkan bahwa volume ekspor udang Indonesia mengalami kenaikan di lima negara tujuan utama, termasuk peningkatan sebesar 16% ke Amerika Serikat. “Ini bukti bahwa pengawasan mutu yang ketat tidak menghambat kinerja ekspor, justru memperkuat posisi kita di pasar internasional,” jelasnya.
Harga Udang Pulih, Petambak Kembali Optimistis
Kasus pengembalian kontainer udang sempat mengguncang harga dan permintaan di tingkat tambak. Namun kini, harga udang di lapangan mulai membaik, dan para petambak kembali bersemangat menjalankan produksi.
“Awalnya memang terjadi tekanan karena AS adalah pasar utama kita, tapi koordinasi cepat antara KKP, asosiasi petambak, dan lembaga terkait membuahkan hasil positif,” tutur Fernando. Ia menambahkan, semangat petambak kini tumbuh kembali seiring perbaikan harga dan meningkatnya kepercayaan pasar.
Fernando juga menegaskan bahwa keberlanjutan produksi menjadi kunci utama. “Kita tidak hanya fokus pada volume, tapi juga keberlanjutan dan ramah lingkungan agar industri udang kita tetap kompetitif,” katanya.
KKP Jaga Reputasi Produk Indonesia di Pasar Global
Sebagai bagian dari langkah pengawasan lanjutan, KKP bekerja sama dengan lembaga sertifikasi resmi untuk memperkuat sistem mutu dan keamanan pangan. Beberapa eksportir, terutama yang berada di Jawa dan Lampung, kini diwajibkan memiliki sertifikat bebas radioaktif yang dikeluarkan langsung oleh KKP.
Kebijakan ini menjadi bukti keseriusan pemerintah menjaga reputasi produk perikanan Indonesia agar tetap dipercaya di pasar dunia. Dengan pengawasan yang lebih ketat, sistem yang transparan, dan dukungan dari para petambak, ekspor udang Indonesia diyakini akan terus meningkat dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat pesisir.