TVTOGEL — Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zulfa Mustofa, menyerukan agar pemerintah memberikan perhatian khusus kepada pesantren-pesantren dengan kondisi bangunan yang sudah tua dan berisiko ambruk.
Permintaan itu disampaikan Zulfa setelah insiden runtuhnya asrama di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani, Situbondo, Jawa Timur. Tragedi ini menambah daftar panjang musibah serupa, setelah sebelumnya musala di Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, juga roboh dan menelan korban jiwa.
“Kami berharap pemerintah bisa membantu pesantren-pesantren tua yang memiliki bangunan berisiko membahayakan. Bantuan ini penting agar para santri bisa kembali belajar dengan aman,” ujar Zulfa dalam keterangan tertulis, Rabu (29/10/2025).
Zulfa menambahkan, PBNU akan terus melakukan pendataan dan monitoring terhadap kondisi fisik pondok pesantren di seluruh Indonesia. Ia juga meminta Rabithah Ma’ahid Al-Islamiyah (RMI)—lembaga di bawah PBNU yang menaungi pesantren—untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam membantu renovasi pesantren yang membutuhkan.
“RMI kami tugaskan untuk berkoordinasi dengan pihak terkait agar pondok-pondok tua di lingkungan NU bisa segera dibantu,” tegasnya.
Menurut Zulfa, saat ini ada lebih dari 26.000 pesantren di Indonesia yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama. Banyak di antaranya berdiri puluhan tahun lalu dan memerlukan perhatian dari pemerintah maupun masyarakat agar tetap layak digunakan.
Selain menyerukan bantuan, Zulfa juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya seorang santriwati dalam insiden ambruknya asrama di Situbondo tersebut.
“Atas nama PBNU, kami menyampaikan duka mendalam atas wafatnya salah satu santriwati. Semoga almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah, karena wafat saat menuntut ilmu,” ucapnya.
Kejadian tragis itu terjadi pada Rabu (29/10/2025) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Darmawan, mengungkapkan bahwa total ada 12 santriwati menjadi korban. Satu meninggal dunia, sementara sebelas lainnya mengalami luka-luka dan kini dirawat di beberapa fasilitas kesehatan di Besuki dan sekitarnya.
Musibah ini, kata Zulfa, menjadi peringatan serius agar pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan Islam dapat bergandengan tangan memperhatikan keamanan bangunan di pesantren.
“Dua peristiwa dalam waktu berdekatan ini sudah seharusnya jadi alarm bersama. Keselamatan santri harus jadi prioritas,” pungkasnya.