Prediksi SGP — PT DFI Retail Nusantara Tbk, atau yang dikenal dengan kode saham HERO, merilis laporan kinerja finansialnya untuk kuartal ketiga tahun 2025. Hasilnya menunjukkan dua sisi yang berbeda: laba bersih perusahaan mengalami penurunan signifikan, namun pendapatan dan kinerja operasional justru menunjukkan tren positif.
Pada periode Juli hingga September 2025, laba bersih HERO tercatat sebesar Rp70 miliar. Angka ini turun drastis sebesar 62 persen jika dibandingkan dengan pencapaian di kuartal yang sama tahun sebelumnya, yang berada di level Rp184 miliar.
Penyebab Penurunan Laba
Menurut penjelasan Paulus Raharja, Direktur Keuangan HERO, penurunan tajam ini terutama disebabkan oleh faktor komparasi tahun lalu. Pada 2024, perusahaan mencatatkan keuntungan satu kali (one-off gain) yang cukup besar yang berasal dari penjualan aset properti tidak terpakai dan proses pelepasan bisnis Hero Supermarket.
“Tahun lalu ada keuntungan one-off dari penjualan properti idle dan transfer bisnis Hero Supermarket yang tidak terulang di tahun ini,” jelas Paulus dalam acara Public Expose di Tangerang, Selama (9/12/2025).
Sisi Positif: Pendapatan dan Operasional Meningkat
Di balik angka laba yang turun, performa fundamental bisnis justru menunjukkan perkembangan menggembirakan. Pendapatan bersih HERO tumbuh 4 persen menjadi Rp3,5 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh momentum penjualan yang kuat selama periode Lebaran.
Yang lebih positif, laba yang berasal dari operasi bisnis yang berkelanjutan (profit from continuing operations) justru melonjak tajam sebesar 46 persen, menjadi Rp35 miliar.
Motor penggerak pertumbuhan penjualan ini datang dari lini bisnis Guardian. Rantai ritel kesehatan dan kecantikan tersebut mencatatkan pertumbuhan penjualan dua digit (double-digit growth) secara konsisten hingga kuartal ketiga 2025.
“Guardian kembali menjadi motor utama pertumbuhan penjualan kami, dengan pertumbuhan yang mencapai dua digit,” tegas Paulus.
Pertumbuhan penjualan like-for-like (dari toko yang sama) juga mencapai 9 persen, didukung oleh peningkatan kunjungan pelanggan di gerai-gerai yang berlokasi di mal premium dan kawasan wisata.
Kondisi Bisnis IKEA: Masih Rugi, Tapi Mulai Membaik
Sementara lini Guardian bersinar, bisnis furnitur IKEA yang dioperasikan di bawah grup HERO masih berada dalam kondisi merugi. Meski demikian, manajemen menyoroti adanya tren perbaikan yang signifikan.
“Kerugian IKEA telah berkurang secara signifikan dibandingkan tahun lalu. Ini didukung oleh penurunan biaya dari pemasok, serta program efisiensi dan pengendalian biaya yang berjalan baik,” ujar Paulus.
Berbagai strategi seperti menawarkan harga yang lebih terjangkau, penyegaran portofolio produk, dan penguatan kanal penjualan digital terus digenjot untuk mempercepat jalan menuju profitabilitas.
Presiden Direktur HERO, Hadrianus Wahyu Trikusumo, mengonfirmasi upaya tersebut. Meski tidak menyebut angka pasti, ia mengklaim bahwa besaran kerugian IKEA telah berhasil ditekan.
“IKEA telah berhasil memperkecil ruginya,” kata Hadrianus.
Ketika ditanya mengenai target waktu untuk mencapai titik impas, Hadrianus menyampaikan optimisme yang hati-hati. “Targetnya, tentu secepat mungkin kami ingin mencapai kondisi profitable,” ucapnya.
Ia juga mengakui bahwa kondisi ekonomi makro saat ini lebih kondusif bagi pertumbuhan sektor health and beauty seperti Guardian, dibandingkan dengan sektor furnitur dan perlengkapan rumah tangga yang digeluti IKEA.
“Saat ini, dalam kondisi ekonomi seperti sekarang, orang cenderung lebih memilih untuk berbelanja produk kesehatan dan kecantikan daripada produk furnitur rumah,” pungkas Hadrianus.