Reza Oktovian atau yang lebih dikenal dengan pttogel nama Reza Arap kembali menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Sosok yang dikenal sebagai musisi, YouTuber, dan streamer ini kini tengah disorot karena dinilai “menjilat ludah sendiri”. Istilah tersebut merujuk pada tindakannya yang dianggap bertolak belakang dengan pernyataan atau prinsip yang pernah ia ucapkan di masa lalu. Fenomena ini menuai reaksi keras dari netizen, khususnya para pengikut setianya yang telah mengenal Reza sebagai pribadi yang vokal dan tegas terhadap suatu prinsip.
Jejak Reza Arap: Sosok Kontroversial Tapi Disukai
Reza Arap bukanlah nama baru dalam dunia hiburan digital Indonesia. Ia merupakan salah satu pionir dalam dunia YouTube Indonesia yang dikenal dengan gaya bicara blak-blakan, sikap anti-munafik, serta komitmen terhadap prinsip hidup yang sering ia suarakan lewat konten-kontennya. Namun seiring waktu, Reza juga beberapa kali tersandung kontroversi, baik dalam kehidupan personal maupun profesional.
Salah satu nilai yang pernah begitu kuat ia gaungkan adalah soal idealisme terhadap dunia hiburan dan komersialisasi. Reza pernah menyatakan bahwa ia tidak akan menjual diri demi uang, menolak tampil di acara TV karena alasan “tidak butuh”, serta enggan terlibat dalam dunia endorsement atau iklan produk yang tak sesuai dengan nilai pribadinya.
“Menjilat Ludah Sendiri”: Apa yang Terjadi?
Namun belakangan ini, banyak pihak mulai mempertanyakan konsistensi Reza terhadap prinsip-prinsip yang dulu ia bela mati-matian. Salah satu yang paling ramai dibicarakan adalah keterlibatannya dalam berbagai proyek komersial, termasuk menjadi brand ambassador produk-produk besar yang dahulu sempat ia singgung dengan nada sinis.
Contohnya, Reza sempat mengatakan bahwa dunia hiburan mainstream seperti sinetron atau televisi bukanlah jalurnya dan terkesan terlalu “murahan”. Namun, beberapa tahun kemudian ia muncul di berbagai media arus utama, ikut serta dalam program hiburan, bahkan tampil dalam iklan produk komersial. Tak hanya itu, ia juga terlihat lebih aktif dalam endorse brand ternama, mulai dari minuman, fashion, hingga produk gaming yang sangat kapitalistik.
baca juga: pantang-kendur-negosiasi-ri-soal-tarif-trump-tetap-berlanjut
Hal ini yang kemudian membuat warganet merasa bahwa Reza Arap telah “menjilat ludah sendiri”, atau dalam kata lain, mengingkari prinsip yang dulu ia junjung tinggi.
Reaksi Netizen: Pro dan Kontra
Tagar #RezaArap kembali viral di media sosial. Banyak netizen menyoroti perubahannya, bahkan membuat kompilasi video dari pernyataan Reza yang lama dibandingkan dengan sikap atau tindakannya sekarang. Beberapa menyayangkan perubahan itu, menganggap Reza telah kehilangan jati dirinya yang dulu begitu jujur dan “real”.
Namun di sisi lain, ada juga pendukung Reza yang mencoba memahami perubahan itu sebagai bagian dari proses pendewasaan. Menurut mereka, seseorang boleh saja berubah seiring waktu, apalagi ketika tanggung jawab hidup, karier, dan kondisi ekonomi juga ikut berubah. Mereka menilai bahwa menjadi fleksibel bukan berarti tidak punya prinsip, tetapi tahu bagaimana beradaptasi dengan realita.
“Dulu Reza bilang gak mau masuk TV, sekarang nongol terus. Dulu bilang gak butuh brand, sekarang jadi BA ini itu. Gimana nih? #MenjilatLudahSendiri,” tulis salah satu netizen di Twitter.
“Gue sih ngerti, semua orang bisa berubah. Tapi tolong jangan seakan-akan lupa sama omongan lu sendiri yang dulu. Sedikit penjelasan aja cukup buat netizen paham,” tulis netizen lainnya.
Reza Arap: Diam atau Klarifikasi?
Hingga saat artikel ini ditulis, Reza belum memberikan klarifikasi resmi terkait tuduhan “menjilat ludah sendiri” ini. Meski begitu, dalam beberapa momen siaran langsung maupun wawancara, ia sempat menyinggung bahwa dirinya bukan lagi orang yang sama seperti 5 atau 10 tahun lalu, dan bahwa tidak semua perubahan bisa disenangkan oleh semua orang.
Dalam dunia digital yang cepat dan penuh tekanan seperti sekarang, selebritas internet seperti Reza memang hidup di bawah sorotan yang konstan. Setiap ucapan, tindakan, hingga pilihan kerja mereka bisa menjadi bahan analisa dan perdebatan. Reza yang dikenal outspoken pun tak luput dari hal itu.
Akhir Kata: Konsistensi vs Evolusi
Kasus Reza Arap ini membuka ruang diskusi yang lebih luas: Apakah seseorang harus selalu konsisten dengan prinsip lamanya, ataukah wajar jika seseorang berubah seiring waktu dan situasi? Dalam dunia hiburan dan media sosial yang cepat berubah, tekanan untuk relevan dan bertahan hidup memang sangat besar.
Meski demikian, publik tentu punya ekspektasi terhadap tokoh-tokoh yang pernah menyuarakan nilai-nilai tertentu secara vokal. Jika nilai itu kemudian ditinggalkan tanpa penjelasan, wajar bila muncul tudingan seperti “menjilat ludah sendiri”.
Apakah Reza Arap benar-benar berubah atau sekadar menyesuaikan diri? Apakah ini bentuk kemunafikan atau strategi hidup? Hanya Reza dan waktu yang bisa menjawabnya. Yang jelas, sorotan publik tidak akan berhenti mengikuti setiap langkahnya.
sumber artikel: elevenia99.id