Prediksi HK — Pemerintah memproyeksikan bahwa tahap rehabilitasi dan rekonstruksi di tiga provinsi yang terdampak bencana di Sumatra dapat diselesaikan dalam waktu beberapa bulan ke depan. Target ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, menegaskan bahwa proses pemulihan jangka panjang sudah dirancang beriringan dengan penanganan tanggap darurat.
“Perkiraan kami, proses rehabilitasi bisa rampung dalam hitungan bulan. Berbagai langkah dilakukan secara paralel; tanggap darurat tetap berjalan, sementara persiapan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi sudah mulai dipersiapkan,” jelas Prasetyo Hadi di Pangkalan Udara Soewondo, Medan, Sabtu (13/12/2025).
Salah satu fokus utama saat ini adalah pendataan kerusakan permukiman. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menghitung secara detail jumlah rumah yang terdampak, dengan kategori kerusakan ringan, menengah, dan berat. Data ini menjadi dasar untuk menentukan langkah perbaikan atau relokasi.
Prasetyo juga mengungkapkan bahwa koordinasi antarkementerian telah dilakukan untuk menyiapkan skenario relokasi bagi warga yang tidak memungkinkan kembali ke tempat tinggal semula akibat kerusakan parah.
“Kami telah berkoordinasi menentukan lokasi-lokasi alternatif jika kondisi tidak memungkinkan warga pulang. Pemerintah sudah menyiapkan opsi relokasi,” tambahnya.
Sebagai bagian dari persiapan itu, pemerintah telah menginventarisasi lahan di 52 kabupaten/kota terdampak. Lahan-lahan yang pengelolaannya diserahkan kepada pihak tertentu akan dialokasikan sebagai titik relokasi bagi korban bencana.
“Dari 52 kabupaten/kota terdampak, kami telah menginventarisir tanah-tanah yang dapat dialokasikan untuk titik relokasi saudara-saudara kita yang terdampak,” ujar Prasetyo.
Meski rencana teknis telah disusun, Mensesneg menekankan bahwa keberhasilan pemulihan bergantung pada semangat gotong royong seluruh pemangku kepentingan. Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama agar tidak ada satupun korban yang tertinggal.
“Kekuatan kita ada pada kebersamaan dan kegotongroyongan. Tidak boleh ada yang kita tinggalkan saat saudara kita mengalami penderitaan. Kita semua harus ikut merasakan dan meringankan,” pungkas Prasetyo.
Dengan skema paralel antara penanganan darurat dan persiapan rehabilitasi, pemerintah berupaya mempercepat pemulihan menyeluruh, tidak hanya memulihkan infrastruktur tetapi juga keberlangsungan hidup masyarakat di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.